Carpal tunnel syndrome adalah suatu penyakit saraf terjepit di pergelangan tangan, yang ditandai dengan rasa kesemutan atau mati rasa. Adanya penekanan pada saraf median yang berjalan melalui terowongan carpal ini akan membuat pergelangan tangan dan sekitarnya terasa nyeri.
Saraf median sendiri memiliki peranan yang sangat penting dalam mengendalikan pergerakan jari dan ibu jari kecuali jari kelingking. Biasanya orang yang mengalami penyakit dengan singkatan CTS ini adalah notulen atau pencatat, penjaga kasir, tukang daging dan penjaga kebersihan. Artinya orang yang memiliki pekerjaan tertentu dengan sebagian aktivitasnya menggunakan tangan akan lebih beresiko mengalami carpal tunnel syndrome.
Gejala Carpal Tunnel Syndrome
Biasanya orang tidak menyadari sedang menderita carpal tunnel syndrome karena gejalanya tidak menunjukkan tanda-tanda yang serius. Gejala yang paling sering muncul antara lain:
- Tangan menjadi kaku
- Muncul rasa nyeri di sekitar tangan dan pergelangan
- Sering mengalami mati rasa pada tangan
- Intensitas merasakan kesemutan lebih besar
- Tangan menajdi lemah dan tidak kuat memegang sesuatu
- Ketidakmampuan tangan untuk mencubit
- Menurunnya kekuatan tangan dan sulit untuk menggenggam
- Mengalami atrofi, dimana ibu jari menjadi kecil dan semakin lemah
Gejala carpal tunnel syndrome lebih sering dirasakan di malam hari, terutama di waktu-waktu tidur, oleh karena itu si penderita biasanya sulit untuk menikmati waktu tidurnya. Biasanya tangan akan semakin sulit untuk menggenggam benda, dan rasa sakit lebih sering dirasakan pada daerah tangan dan lengan. Ditambah lagi, gejala ini tidak dirasakan pada jari kelingking, karena memang saraf median yang mengontrol sensorik rasa pada tangan hanya terdapat pada telapak tangan, ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan setengah jari manis.
Jika gejala tersebut tidak segera diatasi dan dibiarkan berlarut-larut, maka kondisi akan menjadi semakin parah. Bahkan dalam kondisi yang parah, hanya memegang sisir atau menyikat gigi akan terasa sangat menyakitkan. Karena itu, jika mengalami salah satu dari gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter sebelum terlambat.
Penyebab Carpal Tunnel Syndrome
Carpal tunnel syndrome disebabkan terhimpitnya saraf median, atau terhimpit oleh otot dan yang lainnya. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, beberapa faktor berikut bisa dijadikan alasan munculnya penyakit ini.
- Faktor keturunan atau genetik dari orang tua yang memiliki riwayat carpal tunnel syndrome.
- Pernah mengalami cidera di tangan, pergelangan atau lengan.
- wanita hamil lebih beresiko mengalami carpal tunnel syndrome.
- Melakukan pekerjaan berat atau melibatkan tangan terlalu sering seperti menulis atau mengetik tanpa jeda.
- Adanya penyakit lain yang menyebabkan komplikasi, seperti diabetes dan reumathoid arthritis.
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami carpal tunnel syndrome, dokter akan melakukan pemeriksaan berupa pemeriksaan fisik pada tangan dan pergelangan (disebut test tinel), pertanyaan seputar pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Selain pemeriksaan fisik, beberapa pemeriksaan medis juga diperlukan untuk memastikan carpal tunnel syndrome, misalnya tes darah, elektromiografi, studi konduksi saraf, dan pencitraan sinar X.
Untuk mengurangi gejala carpal tunnel syndrome agar tidak semakin parah, kita bisa mengibas-ngibaskan tangan secara perlahan. Bisa juga dengan mengalirkan atau merendam tangan yang terasa nyeri dengan air panas, agar tangan menjadi lebih rileks. Namun hal tersebut bukan bersifat mengobati, jadi harus tetap memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
[ Baca juga : Penyakit Lupus, ciri-ciri, gejala, & penyebabnya ]
Cara Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome
Gejala carpal tunnel syndrome yang muncul dan terus dibiarkan akan mengakibatkan kerusakan permanen dan akan sulit untuk menyembuhkannya, bahkan harus menempuh jalan operasi atau pembedahan dekompresi. Kerusakan saraf permanen akan menyebabkan kekuatan menggenggam semakin berkurang, bahkan otot tangan dan jari megecil.
Namun dalam skala yang masih sangat ringan terkadang carpal tunnel syndrome bisa sembuh dengan sendirinya sehingga tidak diperlukan penanganan khusus. Bahkan pada wanita hamil, carpal tunnel syndrome dapat sembuh sendiri pada 3 bulan pasca melahirkan. Jika gejala masih dalam kategori ringan hingga sedang, pengobatan bisa dilakukan dengan metode terapi konservatif seperti berikut ini.
1). Melakukan Perawatan di Rumah
Tidak ada perlakuan khsusus yang dapat diberikan, namun diusahakan agar tangan tidak dibebani oleh banyak aktivitas. Hindari melakukan pekerjaan yang banyak menggunakan tangan, setidaknya sampai penyakit ini sembuh. Jika terpaksa harus melakukannya, gunakan bebat tangan agar cidera pada saraf median tidak bertambah parah. Sesekali melakukan yoga untuk melancarkan peredaran darah dan meregangkan otot dan sendi juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kebas pada tangan.
2). Melakukan Terapi Fisik yang Disarankan Dokter
Dengan bantuan dan arahan dari dokter, Anda dapat melakukan terapi fisik sendiri di rumah. Inti dari terapi fisik ini adalah bagaimana cara melakukan peregangan otot tangan dan latihan sesuai jangkauan gerak sendi sehingga akan memberi kelonggaran bagi saraf median.
3). Menggunakan Obat Resep Dokter
Selain melakukan terapi fisik, penggunaan obat pereda nyeri juga bisa dilakukan. Minta saran dari dokter mengenai obat yang aman dikonsumsi dengan efek samping sekecil mungkin. Obat anti peradangan non steroid atau NSAID bisa menjadi pilihan, atau bisa juga menggunakan kortikosteroid baik dalam bentuk gel oles maupun suntikan ke dalam terowongan carpal. Yang terpenting adalah diskusikan dengan dokter obat mana yang cocok dan aman bagi Anda.
Tindakan konservatif untuk kategori ringan hingga sedang cukup efektif dengan tingkat keberhasilan mencapai 93%. Jika terapi konservatif tidak berhasil, atau tidak ada perubahan yang dirasakan setelah 6 minggu melakukan terapi tersebut, jalan satu-satunya adalah operasi. selain itu tindakan operasi dilakukan jika terdapat tanda-tanda berikut ini pada penyakit Anda:
- Rasa sakit dan nyeri berlangsung cukup lama atau lebih dari 10 bulan
- Usia lanjut yang melebihi angka 50 tahun
- Gejala masih sering muncul meski telah dilakukan terapi konservatif
- Nyeri dan sakit yang dirasakan setiap saat bahkan hampir tidak ada jeda atau menetap
- Otot tangan menjadi kecil
- Terdapat gangguan diskriminasi pada 2 titik (> 6 mm) dan tanda Phalen yang positif kurang dari 30 detik.
Untuk mencegah carpal tunnel syndrome kambuh atau datang kembali, cobalah untuk melakukan beberapa langkah berikut ini:
- Ubah kebiasaan atau posisi kerja yang dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome.
- Meski dibantu oleh bebat tangan, tidak ada salahnya melepaskannya sesekali. Karena otot tangan, pergelangan dan lengan juga perlu dilatih agar tetap bisa berfungsi degan baik.
- Hindari menekuk tangan dan pergelangan, terutama untuk jangka waktu yang lama.
- Pertahankan posisi tubuh yang tepat dan jangan lupa untuk beristirahat. Luangkan waktu sejenak di sela waktu kerja agar otot tangan dan lengan bisa sedikit melakukan relaksasi.
Demikian artikel mengenai carpal tunnel syndrome, gejala dan cara pengobatannya. Dengan mengetahui gejalanya sejak dini, maka tindakan pengobatan akan lebih mudah dilakukan dan kita dapat terhindar dari kerusakan saraf permanen.
The post Carpal Tunnel Syndrome, Gejala dan Pengobatan appeared first on Manfaatsehat.id.
from Manfaatsehat.id http://ift.tt/2oMaQhz
via Pembesar Payudara